Cara Allah Menjagamu

Bismillah...

Cara Allah menjaga kita tidak selalu dengan memberikan perlindungan dari marabahaya tapi bisa juga dengan memberikan "drama" menyedihkan juga. Saya tersadar setelah mendengar cerita teman saya, sebut saja LA namanya. Dia bercerita bagaimana Allah memberikan takdir tangannya patah sehingga dia harus beristirahat dari latihan Taekwondo selama 1,5 bulan. Namun selama masa istirahatnya itu justru dia gunakan untuk merenung, apakah setelah sembuh akan melanjutkan Taekwondo lagi atau justru berhenti total.

Kenapa? Ada apa dengan taekwondo? Hmm? #drama

LA menyadari betul bahwa bela diri yang satu ini adalah dunia yang begitu dia sukai sejak kecil hingga SMA tapi disisi lain ada sesuatu yang membuatnya harus perang batin. Sentuhan fisik dengan lawan jenis. Ya, bukan bela diri namanya kalo kalo tanding cuma liat-liatan aja tentu pasti harus ada kontak fisik dari 2 orang yang bertanding untuk saling membanting, menendang, menarik dll.

Dia bingung harus memilih yang mana? Taekwondo adalah kecintaannya tapi aturan agama haruslah dipatuhi bagaimanapun kondisinya apalagi ini hanyalah taekwondo bukan sesuatu yang darurat mengancam jiwa sehingga bisa mendapatkan keringanan. Disaat dia kebingungan tiba-tiba terjadilah "drama" kecelakaan yang membuat LA harus beristirahan total dari dunia per-taekwondo-an. Allah memberikan solusi yang tepat untuk dia.

"LA kamu bingung? Oke! Istirahatlah sejenak"

Seolah-olah seperti itu kata Allah. Memberikan waktu yang cukup panjang bagi LA untuk merenung dan mengambil keputusan yang tepat. Singkat cerita akhirnya dia memutuskan untuk berhenti total dari taekwondo meskipun hatinya masih begitu mencintai bela diri asal Korea ini. Sampai saat dia menceritakan (sedang skripsi) kejadian ini kepada saya, hatinya belum berubah tapi kecintaan dia kepada Allah, saya rasa lebih besar dan kuat sehingga dia mau meninggalakan apa yang dia cintai demi Allah. Salut!!

Memang, terkadang atau bahkan sering kali kita dihadapkan pada pilihan yang mana dua-duanya begitu kita cintai tapi saya rasa hati kita pasti akan tetap condong hanya pada  hal, yaitu kebenaran dari Allah. Seperti yang teman saya alami, dia lebih memilih mentaati aturan Allah dengan harapan mendapatkan ridho Allah. Mungkin jalannya memang bukan di dunia taekwondo. Alhamdulillah setelah berhenti dari dunia sebelumnya kini dia banyak menebar manfaat untuk orang lain di dunia keislaman. Fighting LA!!


Note:
Dari tulisan saya di atas kog kayaknya saya ga suka sama taekwondo gitu ya? Engga kog engga. Serius! Inti dari tulisan ini bukan untuk menjelek-jelekkan taekwondo ya. Justru saya senang sama orang-orang yang belajar taekwondo apalagi seperti teman saya ini, perempuan tapi jago taekwondo kan bagus untuk perlindungan diri. Jadi yang saya ambil hikmahnya adalah bahwa ketika diantara pilihan-pilihan hidup kita salah satunya ada Allah (agama) maka pilihlah Allah karena mengharapkan kebaikan dari Allah tidak akan sia-sia. Allah tidak akan mengambil sesuatu dari kita tanpa mengganti dengan kebaikan-kebaikan lainnya yang tidak akan didapatkan jika tidak memilih Allah.



Mohon maaf kalo ada yang tersinggung. Semoga tidak ada yang tersinggung ya :)

"Apa yang menurut kita baik, belum tentu menurut Allah baik. Apa yang menurut kita tidak baik, bisa jadi menurut Allah itu baik buat kita. Hanya Allah yang tau mana yang terbaik untuk hambaNya. Jangan berprasangka buruk padaNya."

Komentar