Malam ini aku mau menuliskan sedikit bahasan tentang hal-hal apa saja yang harus dimiliki oleh kader dakwah tapi sebelumnya aku mau sedikit menyampaikan apa itu dakwah. Gampangannya aja nih, dakwah itu beramar makruf nahi munkar alias mengajak kekebaikan dan mencegah kemungkaran.
Dalam QS. Luqman: 17 diatas ada kata "diwajibkan" berarti setiap manusia itu wajib untuk berdakwah. Eitss... jangan bingung dulu ya, masa harus jadi ustadz/ah yang ngisi pengajian gitu? Ya engga juga, dakwah itu caranya macam-macam dan engga selalu seperti yang dilakukan ustadz/ah di majelis ta'lim. Kita bisa kog berdakwah dengan cara kita sendiri sesuai kemampuan dan dimana kita berada guys :)
Misalnya kita ingin membuat teman kita rajin sholat dengan mengajaknya baik-baik, dimotivasi setiap kali kita ketemu dia, diajakin sholat jamaah dan kita yang jadi imamnya jadi kita ngasih contoh juga ke orang lain walaupun sebenernya masih keder kalo disuruh baca Al Fatihah hehhee... deg-degan euy, padahal mah ama temen sendiri :')
Selalu berusaha berbicara yang baik dalam segala keadaan. Maksudnya kalo dapat kebahagiaan yang bersyukur dengan mengucap Alhamdulillah kalo dapat musibah mengucap Innalillahi.... bukan malah mengumpat, ngatain apalagi sampai manggil temen-temennya yang ada di kebun binatang. Astaghfirullah.... Kenapa harus berucap yang baik? Karena ucapan juga bisa sebagai cara untuk berdakwah. Kalau setiap hari kita jarang atau tidak pernah berkata yang sia-sia secara tidak langsung kita sedang memberi contoh kepada orang lain bahwa menjaga ucapan itu bisa dilakukan kog dan siapa tahu orang lain akan meniru kita.
"Dia kog bisa ya kalo ngomong sopan dan kata-katanya enak didenger. Aku harus kayak dia nih, dia aja bisa masa aku engga?!"
"Ya ampun, kalo ngomong ramah banget sih. Udah cakep, baik, kata-katanya selalu menyejukkan hati :)"
Ehmm...itu hanya dramatisasi aja yah hehe... kurang lebih seperti itu kalo kita membiasakan berkata yang baik.
Haduuhhh...tapi akukan butiran deterjen yang hilang disapu air cucian :( mana ada orang yang bakal denger omonganku, mana berani aku ngajak-ngajak orang berbuat baik, aku aja belum jadi baik, udah itu gga punya bekal apa-apa buat berdakwah ntar dibilang sok alim, sok baik...
Udah-udah-udah... STOP ngeluhnya.
Balik ke topik utama, apa saja sih Bekal sebagai Kader Dakwah supaya kita dalam beramar makruf nahi munkar memiliki kesiapan sehingga berani untuk menyampaikan kebaikan? Simak ya...
1. Merasa senantiasa dibersamai Allah
"Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan." (QS. An Nahl: 127-128)
Berdakwah itu harus banyak sabarnya karena tidak semua orang mau menerima kebaikan dari diri kita. Selalu bersabar, bisa dengan baca kisah para nabi yang sabarnya beuuh... ga diragukan lagi dan kenapa para nabi bisa sabar kayak gitu meski dicaci maki, dihina dan dijahatin sama orang lain? Karena para nabi selalu merasa dibersamai sama Allah.
2. Menjaga Izzah (Harga Diri)
Izzah itu terlahir dari kebersihan hati dan keimanan. Itu semua akan tercermin lewat perilaku jadi seseorang yang berdakwah dengan menjaga izzahnya pasti melakukan hal-hal yang dia sampaikan ke orang lain. Ibaratnya dia ngasih contoh ke orang lain untuk berbuat kebaikan, engga cuma ngomong doang. Kalo cuma ngomong, orang lain ga bakal ngegubris apa disampaiakn meskipun itu baik dan benar sehingga harga diri orang yang hanya ngomong tanpa bukti, dimata orang lain sangatlah rendah. Lha iyaah, omdo doang :(
3. Sikap untuk Berjihad dan Berkorban
Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. (QS. Taubah: 111)
Dalam ayat diatas tafsirnya seperti ini:
(Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka) lantaran mereka menginfakkannya di jalan ketaatan kepada-Nya, seperti untuk berjuang di jalan-Nya (dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah lalu mereka membunuh atau dibunuh) ayat ini merupakan kalimat baru yang menjadi penafsir bagi makna yang terkandung di dalam lafal fa yuqtaluuna wa yaqtuluuna, artinya sebagian dari mereka ada yang gugur dan sebagian yang lain meneruskan pertempurannya (sebagai janji yang benar) lafal wa`dan dan haqqan keduanya berbentuk mashdar yang dinashabkan fi`ilnya masing-masing yang tidak disebutkan (di dalam Taurat, Injil dan Alquran?) artinya tiada seorang pun yang lebih menepati janjinya selain dari Allah. (Maka bergembiralah) dalam ayat ini terkandung pengertian iltifat/perpindahan pembicaraan dari gaib kepada mukhathab/dari orang ketiga kepada orang kedua (dengan jual-beli yang telah kalian lakukan itu dan yang demikian itu) yaitu jual-beli itu (adalah kemenangan yang besar) yang dapat mengantarkan kepada tujuan yang paling didambakan. (sumber: tafsirqu.com)
Jadi, kader dakwah butuh modal jihad, keberanian serta pengorbanan. Pengorbanan diukur dari standar hidupnya atau statusnya bukan seberapa besarnya materi yang diberikan.
4. Sabar
"Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang patut diutamakan." (QS. Ali Imran: 186)
Dakwah itu butuh kesabaran yang luar biasa. Kalau ga sabaran jangan harap bisa betah lama-lama dijalan dakwah. Sabar bukan bearti diam saja ya..Engaaaaa... Sabar dijalan dakwah itu tetap berusaha menebarkan kebaikan walaupun banyak ujian yang menerpa, kalau tidak melakukan apa-apa berarti itu menyerah.
Sabar disini ada 3 hal yaitu:
a. Sabar karena pengikut dakwah sedikit
Seperti kisah Nabi Nuh yang bertahun-tahun berdakwah tetapi jumlah pengikutnya sedikit. Buat kalian yang baru nasehatin temen terus dicuekin jangan ngambek ya... Belajar dari para Nabi-nabi, kalo para nabi ngambekan sama umatnya, aduuuuuh ga tau dah apa kita bisa ngerasain Islam sekarang. Ya kaaannn?! Tetep semagat berdakwah menebar kebaikan ya walaupun "follower" sedikit :)
Menurut aku berdakwah itu bukan banyak-banyakan follower tapi gimana caranya kita bisa ngasih contoh dan ngajak kekebaikan sama orang lain. Soalnya bahaya banget kalo kita punya banyak follower tapi ga bisa ngajak kekebaikan malah sebaliknya. Astaghfirullah...
b. Sabar karena banyak cobaan
Bener banget, ini penting!! Bukan dakwah namanya kalo ga ada cobaan. Ibaratnya nih, kita nanam padi tapi rumput juga ikut tumbuh. Mencegah kemungkaran tapi ada ada orang yang ga suka. Mengajak kekebaikan tapi malah dinyinyirin :( Sedih sih... tapi harus sabar dan kuat ya, tak ada beban tanpa pundak~~ *malah nyanyi heehee.. Kalo ga sabar nanti lahan dakwah kita yang tumbuh "rumput" (keburukan) semua, padinya (kebaikan) mati karena kita ga telaten ngerawatnya dengan pupuk kesabaran *apaansih :D
c. Sabar karena jalannya panjang
Iya, jalan dakwah itu panjang. Sepanjang apa? Sepanjang masih adanya kehidupan di bumi ini. Sampai nafas kita belum dihentikan sama Allah dan selama belum kiamat, berarti kita harus tetap berjuang menebar kebaikan dan mencegah kemungkaran.
5. Ukhuwah dan Saling Cinta
Emang perlu ya? Iya dong, kalo ga ada ukhuwah dan rasa saling cinta gimana kita bisa mengajak orang melakukan hal-hal positif? Seperti kita punya adik yang mau kita ajari baca tapi dia ga mau kemudian kita melakukan pendekatan misalnya ngobrol, bermain bersama maka rasa sayang dan persaudaraan akan semakin kental. Kalau sudah dekat dan akrab pasti ngajak adik buat belajar baca lebih mudah tapi kalo kita ngomel-ngomel ya pasti dia kabur ke rumah tetangga sebelah buat ngumpet hhihihi...
Berdakwah itu harus dengan hati untuk menyentuh hati orang lain. Gimana caranya menyentuh hati orang lain? Ya dengan bicara dari hati ke hati. Eitzz.. hatiku hatimu hati-hati ya.. Bicara dari hati ke hati ini buat perempuan ke perempuan dan laki-laki ke laki-laki ya.. kalo lawan jenis yang bukan mahram takutnya ntar kayak 2 magnet yang beda kutub didekatkan akan saling tarik menarik. Upss...ngga berkah nanti dakwahnya.
6. Ilmu
Telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin Ammar] berkata, telah menceritakan kepada kami [Hafsh bin Sulaiman] berkata, telah menceritakan kepada kami [Katsir bin Syinzhir] dari [Muhammad bin Sirin] dari [Anas bin Malik] ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim. Dan orang yang meletakkan ilmu bukan pada pada ahlinya, seperti seorang yang mengalungkan mutiara, intan dan emas ke leher babi." (HR. Ibnu Majah)
Sesuai hadist di atas bahwa menuntut ilmu hukumnya wajib bagi setiap muslim. So, ayooo semangat menuntut ilmu yaa.. ilmu dunia maupun ilmu akhirat dua-duanya perlu kita pelajari. Ilmu dunia untuk mempermudah kehidupan di dunia dan ilmu akhirat/agama untuk mencerahkan hidup kita di dunia dan akhirat nanti :)
Nah, dakwah itu juga harus pakai ilmu ya biar ga asal ngomong pakai dalil dan ngawur. Seorang kader dakwah wajib menambah ilmu supaya up to date dengan kehidupan zaman now yang wow banget :) Gimana cara kita berdakwah juga ada ilmunya ga asal ngedeketin orang trus nyampein dalil-dalil. Nanti orang lain bingung "Ni anak kenapa yak?" hehhe... ga mau digituin kan?! Maka dari itu perlu belajar gimana caranya mendekati orang lain, gimana caraya ngomong, gimana sikap kita kalo kita dicuekin atau ditolak bahkan kalo sampai dapat perlakuan yang tidak menyenangkan. Semua itu ada caranya tapi ngga saya bahas disini karena udah terlalu panjang.
Yaah....itu yang bisa aku sampaikan buat kalian yang sedang semangat-semangatnya berdakwah. Semoga membantu dan bermanfaat ya... Ada kurangnya mohon dimaafkan..
Alhamdulillahi Robbil 'alamin
Bai-bai...
Komentar
Posting Komentar